Foto Kita Madiun

Menjawab Permasalahan Fotografi Anda......

Layanan Kami

Foto Langsung Jadi, Editing Foto, Desain Grafis...

PPOB On Line

Memberikan Pelayanan Lebih Mudah Dalam Pembayaran Listrik PLN dan Telkom

Pengetikan Latin/Arabic

Dengan Kemampuan Maksimal, Nikmati Kemudahan dan Kecepatan Pelayanan Kami...

Foto Kita Madiun (Akbar Studio)

Memberikan Pelayan Ekstra Antar Jemput dan Kemitraan...

Jumat, 18 November 2011

TIPS Pengguna Pocket-Consumer Digicam - Mencegah Under Exposure (Kurang Terang)

Umumnya pengguna kamera saku, mengeluh hasil foto yg mereka dapatkan cenderung kurang terang (under exposure), terutama flash photography (indoor), ini terutama karena pada kamera jenis ini hanya mengandalkan built-in flash yg rendah intensitas cahayanya, sehingga jangkauan / coverage areanya terbatas, ditambah kebiasaan memotret pada jarak maximum jangkauan flash.
Yang sering terjadi adalah:
  • pada wide angle lens (zoom out max), hanya daerah tengah saja yg cukup cerah, sementara pada bagian tepi / pojok, cenderung lebih gelap, ini dikarenakan keterbatasan coverage area flash (terlepas masalah design lensa, vignetting).
  • pada lensa tele (zoom in max), cenderung keseluruhan kurang cerah (under), ini disebabkan pada posisi zoom in, bukaan aperture mengecil, sehingga lebih banyak dibutuhkan cahaya, akibatnya jangkauan flash memendek.
Untuk menghindari problem tersebut, kita perlu tahu kemampuan flash kamera, umumnya pada kamera saku hanya diberikan data jangkauan max flashnya, misalnya: wide angle: 3 m, tele: 2 m, pd ISO 100.
Setiap peningkatan 1 stop / double (ISO 200), jarak tersebut meningkat 1,4 kali, 2 stop / quadruple (ISO 400) meningkat 2 kalinya, sebaliknya bila ISO turun ½ nya (ISO 50) menurun 0,7 kali.
Untuk mencegah under exposure, usahakan memotret dalam jarak sebelum / di bawah jangkauan max flash.
Ada beberapa hal yg harus diperhatikan:
1.Gunakan ISO tertinggi utk kondisi cahaya kurang (low light) dan atau utk obyek bergerak (foto sport / action), agar obyek cukup tercahayai, sekaligus “membekukan” gerak.
Kelemahan dgn penggunaan ISO tinggi, terutama pada kamera bersensor kecil ini, adalah peningkatan noise (dlm kamera analog / film, grainy), akibat peningkatan sensitifitas sensor terhadap cahaya dengan cara menaikkan gain amplifier sensornya. Tapi tingkat noise ini (umumnya consumer digicam max ISO 400), masih layak cetak utk ukuran kecil (3-4R), bila anda “alergi” dengan noise / grainy, hindari ISO 400, gunakan max ISO 200.
2.Gunakan flash dgn speed rendah (slow synch flash) agar obyek + backgroundnya cukup tercahayai dengan baik.
Ini terutama berguna untuknight shoot / scene, di mana BG yg gelap, akan cukup tercahayai (cerah), hanya yg perlu diingat, walau menggunakan blitz, krn pada speed rendah, usahakan menjaga kamera + subyek fotonya tetap steady (disarankan meng-gunakan tripod / alternatifnya). Keuntungan lainnya, semakin rendah speednya, semakin lebih natural warna cahaya asli yang terekam (misalnya: warna lampu pijar yg lebih warm).
3.Gunakan nilai (+) EV (exposure compensation) utk “mencerahkan” hasil foto kita.
Keuntungan dengan cara ini, adalah: peningkatan kecerahan tidak dibarengi dengan peningkatan noise, karena cara kerjanya adalah dengan menurunkan speed sampai batas “aman”, di mana speed masih cukup tinggi untuk handheld, bila ini masih belum cukup, maka aperturenya yang akan diperbesar; terkait dengan cara kerjanya, kita harus memperhitungkan akibatnya:

  • semakin besar nilai (+) EV-nya, semakin rendah speednya, ini tidak cocok untuk “membekukan” gerak obyek, lebih cocok untuk still foto.

  • bila sampai aperturenya diperbesar, maka DoF-nya akan memendek, tapi hal ini jarang, apalagi mengingat kamera saku digital mempunyai DoF yang “sangat” panjang, kecuali untuk foto macro.

  • karena kecerahan ini sengaja kita “tambahkan”, maka hindari penggunaannya utk foto dalam jarak dekat / close-up (1 m atau kurang), untuk menghindari over exposure; lebih berguna untuk foto yang mendekati jangkauan max flashnya, agar tidak under  exposure hasilnya.

  • Seberapa besar nilai (+) EV-nya (exposure value) ? tergantung berapa cerah foto yg kita inginkan, kondisi penerangan di lokasi pemotretan, dan jangan lupa sesuaikan dengan ISO setting yg kita gunakan, utk itu lakukan percobaan dulu utk menentukan nilainya.
    Umumnya nilai +2/3 - 1 (+0,7 - 1,0) pd ISO 100-200 sudah cukup, pada kondisi tertentu yg membutuhkan tingkat kecerahan tinggi, mungkin baru cukup pd ISO 400 (misalnya: foto group yg terpaksa dilakukan pd jangkauan max flash). Untuk auto ISO setting, perhatikan range ISO-nya, umumnya antara 100-200, 100-400, 50-150, tergantung merk / type kameranya (walau kamera umumnya cenderung memilih ISO terendahnya).
    Ditulis oleh : Chandra R (chan8lus@cbn.net.id)

    diambil dari http://www.kamera-digital.com/artikel/wmview.php?ArtID=16

    Tips Membeli Kamera Digital



    Semakin lama, kita semakin menyadari, bahwa kebutuhan kita akan pendokumentasian suatu moment sangatlah penting. Dengan kamera digital, kita akan semakin mudah dalam mewujudkan keinginan kita tersebut. Namun, sebelum membeli kamera digital, ada beberapa tips yang dapat dijadikan pegangan :
    Sesuaikan keperluan Megapixel
    Banyak iklan yang mengexpose megapixel, namun banyak juga dari kita tidak mengerti sampai sebesar apa megapixel yang kita butuhkan. Biasanya, semakin besar megapixel dari sebuah kamera, harganya juga akan semakin mahal, namun untuk kualitas gambar, megapixel yang besar tidak menjamin kualitas yang baik. Sebuah kamera digital dengan 2 megapixel sudah cukup untuk foto sehari-hari dan cukup untuk dilihat di layar komputer dan dicetak sampai dengan ukuran 6R. Jika anda berencana mencetak pada ukuran lebih besar, setidaknya diperlukan 3 megapixel. Selanjutnya jika masih mau mencetak lebih besar lagi, maka megapixel yang semakin besar sangat anda butuhkan. Namun jika dipaksakan, kamera dengan megapixel yang kecil masih bisa mencetak pada ukuran kertas yang besar, namun kadang-kadang hasilnya akan terlihat kabur.
    Perhatikan battery dan chargernya
    Jika kamera anda menggunakan battery lithium, pemakaiannya tidak terlalu memerlukan banyak perhatian, cukup dicharge dan pakai, kalo selesai dipakai, silahkan di charge lagi. Bebeberapa kamera menggunakan battery jenis AA. Untuk jenis ini, kita bisa memilik menggunakan battery Alkaline, atau battery yang bisa diisi ulang. Kami selalu menyarankan setiap user untuk menggunakan battery jenis isi ulang dibandingkan jenis Alkaline, memang harga battery isi ulang sedikit lebih mahal dibandingkan Alkaline, tetapi kemampuanya dipakai beberapa kali (diisi ulang bisa sampai 500x pemakaian normal), maka harga battery ini akan menjadi jauh lebih murah. Penjelasan detail tentang battery ini, bisa dicari di artikel lain pada situs ini. Tetapi harap berhati-hati untuk tidak membeli battery isi ulang jenis AA yang palsu, karena sekarang sudah banyak beredar dipasaran.
    Optical Zoom (dan Digital Zoom)
    Perbesaran gambar secara optical (ini berbeda dengan digital zoom). Usahakan kita mendapatkan kamera dengan minimal 2x optical zoom. Sebagian besar kamera digital mempunyai fasilitas optical zoom, dan ini sangat berguna buat kepentingan kita mengabil gambar untuk jarak yang agak jauh dari tempat kita. Jangan terkecoh dengan digital zoom, rata-rata kamera digital semuanya mempunyai fasilitas digital zoom, namun hasil perbesaran dengan digital zoom akan mengakibatkan hasil foto kita jadi pecah dan tidak jelas. Sebaiknya apabila tidak terpaksa, usahakan untuk selalu menghindari pemakaian digital zoom. Digital zoom dapat juga di lakukan dengan software di PC.
    Fasilitas Bantuan untuk low-light
    Pada kondisi cahaya yang tidak terang, biasanya kamera akan kesulitan mendapatkan focus sebelum kita shoot object tersebut. Oleh karena itu, beberapa kamera digital dilengkapi dengan lampu bantuan (bentuknya bermacam-macam) yang berfungsi untuk membantu pengambilan foto pada tempat yang kurang cahaya. Ini sangat penting terutama pada pengambilan foto di dalam ruangan.
    Perhatikan Memory Storagenya
    Beberapa kamera mempunyai memory internal didalamnya, tetapi biasanya kapasitasnya tidak terlalu besar. Oleh sebab itu, kita harus memastikan bahwa kamera digital kita dilengkapi dengan port untuk memory external, sehingga kita dapat memberikan tambahan memory sesuai dngan kebutuhan kita. Ada berbagai macam jenis memory yang dapat dipakai pada kamera digital, jenis dan bentuknya biasanya disesuaikan dengan jenis kamera digital tersebut. Harganya bervariasi, namun semakin besar kapasitasnya, maka harganya akan semakin mahal juga. Internal memory yang ada pada kamera digital bisa anda abaikan bila kamera digital tersebut tidak memiliki fasilitas tersebut.
    Cobalah kamera tersebut sebelum membeli
    Kamera digital hampir sama dengan digital media lainnya, biasanya dilengkapi dengan menu dan tombol-tombol pengontrol untuk disesuaikan dengan keperluan kita. Beberapa amera memiliki perintah yang mudah dimengerti dibanding jenis lainnya. Perbandingan mudah atau susah dapat anda simpulkan jika anda sudah mencobanya. Juga perhatikan time delay dari mulai kita tekan tombol shoot sampai gambar selesai diambil (shutter lag), kamera tertentu ada yang delaynya sangat lama, tetapi ini juga berpengaruh dari kondisi ruang dan cahaya tempat kita mencoba kamera tersebut. Coba juga lensa zoomnya (optical zoom), apakah dapat digunakan dengan mudah dan cepat. Ketahuilah juga berapa lama waktu yang harus ditunggu dari mulai menghidupkan kamera sampai kamera siap untuk digunakan. Jangan lupa mencoba LCD dan viewfindernya.
    Cari tahu informasi sebanyak-banyaknya
    Ada baiknya anda mengetahui terlebih dahulu kemampuan, spesifikasi, dan kekurangan dari kamera yang anda taksir untuk dibeli itu. Bertanya kepada pakar, atau orang yang sudah pernah menggunakan akan sangat membantu kita untuk menentukan apakah kamera tersebut layak untuk dibeli. Beberapa website di internet banyak memberikan review tentang kamera digital, mulai dari yang mengulas secara global sampai direview sedetail-detailnya. Tempat diskusi di Internet juga sangat dianjurkan untuk dijadikan referensi sebelum membeli kamera digital.
    Fitur tambahan
    Banyak kamera digital yang dilengkapi dengan fitur tambahan, salah satunya yang selalu ada adalah kemampuan untuk merekam gambar bergerak (video). Pada kamera digital, fitur ini hanyalah sebagai tambahan saja dan kemampuannya sangat terbatas. Harap anda tidak menentukan keputusan membeli kamera digital dari kemampuan kamera tersebut untuk merekam video. Hasil rekaman video dari kamera digital tidak akan bisa maksimal, kamera digital didesign untuk menghasilakan foto diam secara maksimum. Jika anda lebih berniat merekam video, sebaiknya dipertimbangkan untuk membeli handycam atau alat sejenis yang memang dibuat untuk merekam video.
    Pertimbangkan membeli card reader
    Card reader adalah alat tambahan yang digunakan untuk membaca memory card pada kamera digital. Pada saat kita membeli kamera digital, pasti sudah disertakan kabel dan driver untuk mentransfer/memindahkan foto dari kamera ke komputer. Namun jika kita menggunakan alat yang disebut card reader, maka kita akan menghemat waktu untuk mentransfer dari kamera ke komputer dan dilakukan dengan cara yang sangat mudah, selain itu jika kita menggunakan card reader, maka kamera kita tidak perlu dihidupkan (on) dan akhirnya kita juga bisa menghemat umur battery kita.

    Diambil dari   http://www.kamera-digital.com/artikel/wmview.php?ArtID=17

    Sejarah Fotografi


    FOTOGRAFI secara umum baru dikenal sekitar 150 tahun lalu. Ini kalau kita membicarakan fotografi yang menyangkut teknologi. Namun, kalau kita membicarakan masalah gambar dua dimensi yang dihasilkan dari peran cahaya, sejarah fotografi sangatlah panjang. Dari yang bisa dicatat saja, setidaknya "fotografi" sudah tercatat sebelum Masehi.
    DALAM buku The History of Photography karya Alma Davenport, terbitan University of New Mexico Press tahun 1991, disebutkan bahwa pada abad ke-5 sebelum Masehi, seorang pria bernama Mo Ti sudah mengamati sebuah gejala. Apabila pada dinding ruangan yang gelap terdapat lubang, maka di bagian dalam ruang itu akan terefleksikan pemandangan di luar ruang secara terbalik lewat lubang tadi.
    Kemudian, pada abad ke-10 Masehi, seorang Arab bernama Ibn Al-Haitham menemukan fenomena yang sama pada tenda miliknya yang bolong.
    Hanya sebatas itu informasi yang masih bisa kita gali seputar sejarah awal fotografi karena keterbatasan catatan sejarah. Bisa dimaklumi, di masa lalu informasi tertulis adalah sesuatu yang amat jarang.
    Demikianlah, fotografi lalu tercatat dimulai resmi pada abad ke-19 dan lalu terpacu bersama kemajuan-kemajuan lain yang dilakukan manusia sejalan dengan kemajuan teknologi yang sedang gencar-gencarnya.
    Adalah tahun 1839 yang dicanangkan sebagai tahun awal fotografi. Pada tahun itu, di Perancis dinyatakan secara resmi bahwa fotografi adalah sebuah terobosan teknologi. Saat itu, rekaman dua dimensi seperti yang dilihat mata sudah bisa dibuat permanen.
    Penemu fotografi dengan pelat logam, Louis Jacques Mande Daguerre, sebenarnya ingin mematenkan temuannya itu. Tapi, Pemerintah Perancis, dengan dilandasi berbagai pemikiran politik, berpikir bahwa temuan itu sebaiknya dibagikan ke seluruh dunia secara cuma-cuma.
    Maka, saat itu manual asli Daguerre lalu menyebar ke seluruh dunia walau diterima dengan setengah hati akibat rumitnya kerja yang harus dilakukan.
    Meskipun tahun 1839 secara resmi dicanangkan sebagai tahun awal fotografi, yaitu fotografi resmi diakui sebagai sebuah teknologi temuan yang baru, sebenarnya foto-foto telah tercipta beberapa tahun sebelumnya.
    Sebenarnya, temuan Daguerre bukanlah murni temuannya sendiri. Seorang peneliti Perancis lain, Joseph Nicephore Niepce, pada tahun 1826 sudah menghasilkan sebuah foto yang kemudian dikenal sebagai foto pertama dalam sejarah manusia. Foto yang berjudul View from Window at Gras itu kini disimpan di University of Texas di Austin, AS.
    Niepce membuat foto dengan melapisi pelat logam dengan sebuah senyawa buatannya. Pelat logam itu lalu disinari dalam kamera obscura sampai beberapa jam sampai tercipta imaji.
    Metode Niepce ini sulit diterima orang karena lama penyinaran dengan kamera obscura bisa sampai tiga hari.
    Pada tahun 1827, Daguerre mendekati Niepce untuk menyempurnakan temuan itu. Dua tahun kemudian, Daguerre dan Niepce resmi bekerja sama mengembangkan temuan yang lalu disebut heliografi. Dalam bahasa Yunani, helios adalah matahari dan graphos adalah menulis.
    Karena Niepce meninggal pada tahun 1833, Daguerre kemudian bekerja sendiri sampai enam tahun kemudian hasil kerjanya itu diumumkan ke seluruh dunia.
    FOTOGRAFI kemudian berkembang dengan sangat cepat. Tidak semata heliografi lagi karena cahaya apa pun kemudian bisa dipakai, tidak semata cahaya matahari.
    Penemuan cahaya buatan dalam bentuk lampu kilat pun telah menjadi sebuah aliran tersendiri dalam fotografi.
    Cahaya yang dinamai sinar-X kemudian membuat fotografi menjadi berguna dalam bidang kedokteran.
    Pada tahun 1901, seorang peneliti bernama Conrad Rontgen menemukan pemanfaatan sinar-X untuk pemotretan tembus pandang. Temuannya ini lalu mendapat Hadiah Nobel dan peralatan yang dipakai kemudian dinamai peralatan rontgen.
    Cahaya buatan manusia dalam bentuk lampu sorot dan juga lampu kilat (blits) kemudian juga menggiring fotografi ke beberapa ranah lain. Pada tahun 1940, Dr Harold Edgerton yang dibantu Gjon Mili menemukan lampu yang bisa menyala-mati berkali-kali dalam hitungan sepersekian detik.
    Lampu yang lalu disebut strobo ini berguna untuk mengamati gerakan yang cepat. Foto atlet loncat indah yang sedang bersalto, misalnya, bisa difoto dengan strobo sehingga menghasilkan rangkaian gambar pada sebuah bingkai gambar saja.
    Demikian pula penemuan film inframerah yang membantu berbagai penelitian. Kabut yang tidak tembus oleh cahaya biasa bisa tembus dengan sinar inframerah. Tidaklah heran, fotografi inframerah banyak dipakai untuk pemotretan udara ke daerah-daerah yang banyak tertutup kabut.
    Kemajuan Pesat
    KEMAJUAN teknologi memang memacu fotografi secara sangat cepat. Kalau dulu kamera sebesar mesin jahit hanya bisa menghasilkan gambar yang tidak terlalu tajam, kini kamera digital yang cuma sebesar dompet mampu membuat foto yang sangat tajam dalam ukuran sebesar koran.
    Temuan teknologi makin maju sejalan dengan masuknya fotografi ke dunia jurnalistik. Karena belum bisa membawa foto ke dalam proses cetak, surat kabar mula-mula menyalin foto ke dalam gambar tangan. Dan surat kabar pertama yang memuat gambar sebagai berita adalah The Daily Graphic pada 16 April 1877. Gambar berita pertama dalam surat kabar itu adalah sebuah peristiwa kebakaran.
    Kemudian, ditemukanlah proses cetak half tone pada tahun 1880 yang memungkinkan foto dibawa ke dalam surat kabar.
    Foto pertama di surat kabar adalah foto tambang pengeboran minyak Shantytown yang muncul di surat kabar New York Daily Graphic di Amerika Serikat tanggal 4 Maret 1880. Foto itu adalah karya Henry J Newton.
    Banyak cabang kemajuan fotografi yang terjadi, tetapi banyak yang mati di tengah jalan. Foto Polaroid yang ditemukan Edwin Land, umpamanya, pasti sudah tidak dilirik orang lagi karena kini foto digital juga sudah nyaris langsung jadi.
    Juga temuan seperti format film APSS (tahun 1996) yang langsung mati suri karena teknologi digital langsung masuk menggeser semuanya.
    Bagaimana pun, fotografi adalah bagian penting dari kebudayaan manusia.(ARBAIN RAMBEY)

    Diambil dari   http://www.kamera-digital.com/artikel/wmview.php?ArtID=13

    Tips Memilih Kamera Digital


    Kamera Digital mempunyai jenis yang bermacam-macam dan fitur yang terkadang membuat kita bingung untuk memilih sesuai dengan kebutuhan kita. Memilih kamera sebenarnya gampang-gampang susah terutama bagi pengguna yang masuk kategori pemula atau amatir. Oleh karena itu, tips ini sangat berguna bagi calon pengguna kamera sebelum memilih kamera digital yang diinginkan. Berikut beberapa tips sebelum berburu kamera digital.
     
    Resolusi

    Gambar digital dibuat oleh titik-titik yang disebut piksel. Resolusi ini merujuk pada banyaknya piksel yang bekerja sama membuat suatu foto. Biasanya ditunjukkan oleh horizontal x vertikal. Resolusi 1280x960 memiliki total 1,2 Megapiksel. Semakin besar resolusi akan memproduksi foto yang juga lebih baik.
    Sesuaikan resolusi yang ditawarkan dengan pilihan Anda. Biasanya dalam satu kamera tersedia pilihan resolusi yang berbeda. Jika hanya ingin mengirim foto melalui e-mail, resolusi 640x480 sudah memadai. Tapi jika ingin mencetak sebaiknya pilih resolusi yang lebih besar, agar gambar tidak pecah dan buram.
     
    Pastikan fitur pendukung lainnya

    Sebelum membeli, pastikan kamera digital pilihan Anda memilih beberapa fitur pendukung seperti kemampuan memori tambahan. Ini untuk memperbesar gudang penyimpanan foto Anda.
    Jika sesekali menginginkan gambar bergerak, pilih kamera yang mendukung video karena beberapa kamera digital ada yang hanya berkemampuan audio saja. Sesuaikan dengan kebutuhan Anda. Video atau audio?
    Selain itu perhatikan kemampuan zoom yang ditawarkan. Optical zoom menjadi pusat perhatian ketimbang digital zoom, si peranti kunak yang menyediakan fasilitas croppping dan memperbesar gambar.
     
    Lampu kilat (flash)

    Rata-rata produk kamera digital dilengkapi dengan lampu kilat yang terintegrasi. Ada yang otomatis atau perlu menekan tombol on untuk menjalankannya. Flash berguna sebagai pendukung cahaya.
    Gambar yang diambil dalam kondisi agak gelap dapat tetap tampil maksimal dengan bantuan lampu menyilaukan.
    Perhatikan juga apakah si ramping memiliki fitur tambahan seperti pengurang efek mata merah. Beberapa produk juga datang dengan pilihan foto untuk pengambilan gambar di malam hari atau night scene.
     
    Layar LCD

    Layar LCD di bagian belakang kamera digital memudahkan Anda melihat obyek. Di sini Anda juga bisa melihat dan menghapus gambar yang tidak diinginkan. Pilih layar LCD dengan kandungan resolusi yang cukup besar sehingga warna yang tampil lebih natural. Ukuran layar juga berbeda-beda. Pastikan layar tidak terlalu kecil, sehingga gambar bisa tampil maksimal.
     
    Self-timer

    Self timer biasanya bisa mencapai 10 detik. Selain memudahkan memotret gambar diri, fitur ini juga berguna untuk mengambil gambar dalam keadaan cahaya yang kurang karena bisa mengurangi guncangan akibat tekanan pada tombol pengambilan gambar.
     
    Daya tahan baterai

    Kalau tak ingin kesenangan terputus gara-gara baterai loyo, Anda perlu memperhatikan berapa lama sumber listrik ini bisa bertahan. Memilih baterai yang bisa diisi ulang (rechargeable) adalah tindakan bijaksana dan lebih hemat.
     
    Koneksi

    Perhatikan apakah kamera digital Anda bisa berhubungan dengan perangkat digital lainnya seperti televisi, printer, PC atau Mac. Anda akan tertolong dengan adanya USB kabel.
    Anda juga bisa mencetak gambar dengan bantuan kabel USB. Beberapa kamera digital sudah mendukung PictBridge yang membuat Anda leluasa mencetak gambar langsung dari kamera digital meski mereknya berbeda.
    Adapun keenam vendor yang mempelopori standar terbuka itu adalah Canon, Hewleet-Packard, Seiko Epson Corporation, Olympus Optical Company, Fuji Photo Film Corporation dan Sony Corporation.
     
    Kalkulasi harga

    Jangan lupa untuk mengkalkulasi harga perangkat pendukung lainnya seperti baterai isi ulang dan adapter AC.
     
    Waktu operasi

    Pilih kamera digital yang tidak butuh waktu terlalu banyak setelah jeda pengambilan gambar. Selisih waktu 4 hingga 6 detik saja mungkin membuat Anda kurang puas dengan kinerja si ramping.
     
    Bandingkan harga dan garansi

    Jangan hanya terpikat pada sati toko saja. Kalau ada waktu luang tidak ada salahnya Anda melakukan riset kecil-kecilan sebelum membeli.
    Margin keuntungan yang berbeda menjadi sumber mengapa harga yang Anda temui di toko yang satu tidak sama dengan yang lain. Perhatikan juga garansi.

    Akhirnya jangan hanya terpikat pada bentuk tubuh yang menggoda tapi perhatikan isi atau fitur yang ada di dalam suatu produk.
    Silahkan menggunakan fasilitas Kamera-Digital.com Forum untuk melihat dan mencari informasi tambahan sebelum memutuskan pilihan anda.

    Diambil dari http://www.kamera-digital.com/artikel/wmview.php?ArtID=19

    Tips foto dokumentasi event dengan cara berbeda


    Dari sebuah event/acara yang berlangsung bagus dan meriah, penilaian terbilang sukses diselenggarakan juga datang dari bagaimana dokumentasi acara itu dilaporkan (baik melalui foto, video, maupun tulisan). Jika dokumentasi visualnya bagus tentunya orang yang tidak hadir dalam acara tersebut akan lebih mudah mempercayai kalau acaranya bagus. Bahkan bisa jadi acaranya nggak lancar-lancar amat tapi tetap bisa terlihat sukses diselenggarakan berkat terlihat bagusnya acara tersebut dalam dokumentasinya.
    Jadi bisa disimpulkan dokumentasi yang baik dari sebuah acara itu penting. Itulah mengapa pada acara yang besar, pihak penyelenggara (event organizer) tidak segan-segan menyewa fotografer top untuk mengabadikannya. Selain pihak penyelenggara, pihak klien (si empunya acara) dan pihak pendukung acara (misalnya perusahaan supplier tata cahaya, panggung, artis, hingga katering) menghadirkan fotografer sendiri untuk mengambil foto dokumentasi yang sesuai dengan kepentingan masing-masing. Dan dari sisi fee, sepengetahuan saya, jumlahnya bisa hampir menyamai proyek iklan sederhana atau advertorial di media cetak. Ini bisa jadi sumber pemasukan untuk subsidi silang dengan proyek personal seorang fotojurnalis lepas (*cerita pengalaman hehe).
    Kondisi masyarakat yang semakin terdidik membuat kebutuhan akan pemuasan visual yang baik juga meningkat. Selain itu penerimaan akan gaya sajian visual yang lebih berbeda, buah improvisasi kreativitas si dokumentator juga semakin baik. Oleh karena itu saya rasa, gaya dokumentasi yang lebih menarik secara visual bisa dikatakan akan menjadi tren ke depannya (dalam ranah foto dokumentasi acara).
    Berikut sedikit berbagi tips tentang bagaimana membuat foto dokumentasi yang berbeda:
    1. Pastikan ada foto luas yang menggambarkan suasana acara secara umum.
    2. Selain itu jangan lupa ambil foto-foto detil yang menarik.
    3. Nah yang agak bahaya kalo lupa itu: foto orang penting yang ada di acara (bisa dari sisi “bintang” utama acara, orang penting dari sisi klien (pejabat/bos), dll.)
    4. Mainkan teknik-teknik fotografi kreatif: siluet, slow speed, creative flash lighting (misalnya slow sync, side lighting), refleksi, dll.
    5. Koordinasi yang baik dengan pihak penyelenggara, selalu kontak dengan seksi acara dan memegang catatan rundown acara sendiri (tandai bagian acara yang penting).
    6. untuk mendapatkan ekspresi, jangan segan untuk berinteraksi sebelumnya.
    7. Kuasai venue/tempat acara berlangsung.
    8. Kalo menurut saya jangan melulu bikin gambar lebar dan “aster” (asal terang, kayak lighting sinetron hehe), b o s e n.

    diambil dari http://blog.fotokita.net/2011/11/tips-foto-dokumentasi-event-dengan-cara-berbeda/

    Foto Mudah dan Murah?

    Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah swt... yang telah memberikan daya dan kekuatan kepada kita semua, sehingga kita bisa bertemu dalam tulisan ini.

    Foto Q-ta Madiun (dibaca Foto Kita Madiun) disingkat FQM yang pada hari ini Jum'at tgl 18 Nopember 2011, masih dalam proses pengerjaan dan persiapan pendirian, mempunyai visi dan misa yang cukup bagus (menurut saya). Karena pendirian sebuah usaha tanpa ada visi dan misi maka akan terasa hampa dan hambar.

    Visi kami adalah : 
    "Menjadi satu-satunya studio foto yang mudah, murah dan menguntungkan"

    Misi kami adalah :
    1. Memberikan pelayanan terbaik dengan mementingkan kepuasan pelanggan (Customer Satisfaction)
    2. Memberikan harga yang murah dan hemat.
    3. Memberikan waktu yang cepat dan singkat.
    4. Meningkatkan taraf hidup masyarakat.

    Demikianlah Visi dan Misi kami. semoga Allah swt memberikan kemudahan dan pertolongan dalam pendiriannya. Amin.

    Rencana program FQM ke depan adalah melayani masyarakat dengan sebaik-baiknya. Ada beberapa kelebihan yang akan kami luncurkan diantaranya :

    1. Kami akan mengeluarkan kartu member untuk pelanggan setia kami dengan keuntungan pelanggan tsb bisa mendapatkan harga spesial yaitu Rp. 1.500,- /lembar atau diskon s/d 20% untuk ukuran 4R (harga umum Rp. 2000,-). minimal order 10 lembar.

    2. Untuk Cetak bijian kami mematok harga Rp. 1.800,-/lembar (harga umum Rp. 2000,-).

    3. Untuk cetak umum tanpa kartu member minimal 10 lembar diskon s/d 10%.

    4. Untuk cetak minimal 1 Rol (36 untuk Film atau 40 untuk digital) maka akan mendapatkan Free Cetak 10R atau figora 10R.

    5. Kami akan memberikan bonus referensi kepada siapa saja yang bisa menyarankan dan mengajak orang untuk bisa cetak atau foto di tempat kami. Bonus s/d 5 % dari total order.

    6. Kami akan mematok harga yang beda dari harga umum baik harga cetak, biaya foto, maupun harga figora. insyaallah amiin...

    dan masih banyak rencana-rencana kami yang lain. semoga Allah swt meridhoi dan mengabulkannya.....
    Kami mohon saran dari sahabat-sahabat semua untuk perencanaan ini....